Laporan KImia Analisis Gravimetri
Praktikum Gravimetri
Pembahasan
Pada praktikum ini bertujuan untuk menetapkan kadar nikel dalam endapan nikel DMG dengan gravimetri . Analisis gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau senyawa tertentu. Bagian terbesar dari penentuan senyawa gravimetri meliputi transformasi unsur atau radikal senyawa murni stabil yang dapat segera diubah menjadi bentuk yang dapat ditimbang dengan teliti Menetapkan kadar nikel secara pengendapan menggunakan senyawa organik yang spesifik, yaitu dimetilglioksim 1 % .
Pembahasan
Pada praktikum ini bertujuan untuk menetapkan kadar nikel dalam endapan nikel DMG dengan gravimetri . Analisis gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau senyawa tertentu. Bagian terbesar dari penentuan senyawa gravimetri meliputi transformasi unsur atau radikal senyawa murni stabil yang dapat segera diubah menjadi bentuk yang dapat ditimbang dengan teliti Menetapkan kadar nikel secara pengendapan menggunakan senyawa organik yang spesifik, yaitu dimetilglioksim 1 % .
Pada
praktikum kali ini, sample nikel dilarutkan dalam air 10 ml, ditambahkan 5 mL
HCl (1:1) dan di add kan 100 ml. Penambahan HCl ini bertujuan untuk mengasamkan
larutan ketika ditambahkan larutan DMG 1 % sehingga tidak langsung terbentuk
endapan Ni(DMG)2.
Reaksinya :
Nikel dalam suasana asam mengalami
oksidasi, sedangkan hidroklorida terurai menjadi duan ion klorida dan dua ion hidrogen.
Selanjutnya sample yang telah diencerkan tersebut
dipanaskan sampai suhunya mencapai 70 C, Kemudian sample ditambahkan DMG 1% agar terjadi pengendapan. Pemanasan
dilakukan untuk mempermudah kelarutan. Dimetilglioksim (DMG) adalah senyawa
organik padat berwarna putih yang sukar larut dalam air tapi larut dalam
pelarut organik pada umumnya seperti alkohol atau aseton. Ni(DMG)2
larut dalam suasana asam, juga larut dalam alkohol >50%. Garam kompleks ini
sukar larut dalam amonia encer atau larutan ammonia tapi NH4OH yang
sangat berlebih dapat memperlambat pengendapan sehingga tetes demi tetes NH4OH
ditambahkan kedalam sample sambil diaduk dan langsung dari ujung pipet kedalam
larutan, tidak melalui dinding gelas kimia untuk menghindari naiknya endapan
Ni(DMG)2 melaui dinding gelas kimia. Selain itu juga agar pH larutan
berubah secara perlahan sehingga pembentukan endapan berlangsung secara perlahan
dan dihasilkan endapan yang besar-besar. NH4OH ini berfungsi untuk
menetralkan dan membasakan larutan karena Ni(DMG)2 mengendap
sempurna dalam suasana basa.
Larutan DMG dalam alkohol dapat menghasilkan endapan
warna merah dengan ion Ni2+ dalam suasana basa amoniak atau buffer
ammonium hidroksida-ammonium asetat membentuk kompleks Ni(DMG)₂. Kedua muatan
positif yang dimiliki ion nikel di seimbangkan oleh dua proton yang dilepaskan
dari ligan. Sedangkan atom oksigen yang bermuatan negatif membentuk ikatan
hidrogen sehingga terbentuk komplek Nikel-DMG, NH4, dan air.
Reaksinya :
Ni+2 + 2 C4H8N2O2
+ 2 NH4OH → Ni(C4H7N2O2)2
↓ (endapan merah bata) + 2 NH4+ + 2 H2O
Endapan bersama larutannya dibiarkan selama 20-30 menit diatas penangas air
(digest) sehingga reaksi berlangsung cepat dan kemurnian endapan lebih baik.
Hal ini untuk menghindari zat pengotornya ikut bereaksi sehingga zat pengotor
telah larut dalam suhu yang tinggi dan konsentrasi jenuh makin tinggi. Selama
proses pemanasan larutan tersebut membentuk endapan merah yang banyak dan
tersebar sehingga pengotor yang terokulasi/terabsorbsi berkurang. Kesempurnaan
endapan diuji dengan menambahkan 1-2 tetes NH4OH. Endapan telah
sempurna jika larutan telah jernih, jika setelah ditetesi NH4OH msih
terbentuk endapan berwana merah berarti larutan NH4OH harus ditambah
lagi.
Setelah sample benar-benar tidak
menghasilkan endapan merah ketika ditambahkan NH4OH, kemudian sample disaring menggunkan kertas saring yang
telah di ketahui beratnya dan memastikan endapan tersebut telah tersaring
dengan sempurna. Endapan dicuci dengan air dingin, agar endapan tidak
mengandung atau bebas dari ion Cl-. Sebenarnya dapat memastikan
apakah endapan mengandung ion Cl- atau tidak dengan cara endapan
ditetesi AgNO3 dan jika endapan masih mengandung ion Cl-
maka akan terbentuk endapan warna putih, sehingga pencucian harus
dilanjutkan lagi. Tapi hal ini tidak dilakukan dalam praktikum.
Reaksi Pembentukan Endapan :
Endapan ditimbang sebagai nikel dimetilglioksim
setelah dikeringkan pada suhu 110-150 C dengan partikel-partikel besar, atau
dalam praktikum yang memrlukan ketepatan yang sangat tinggi harus menggunakan
temperatur tersebut. Dengan ini reagensia yang mungkin terbawa turun oleh
endapan akan menguap. Kemudian timbang endapan yang diperoleh, praktikum ini
dilakukan selama 2 minggu untuk mendapatkan endapan yang konstan. Pengertian
konstan dalam hal ini, apabila berat endapan 0,5 mg/gr endapan. Data hasil yang
diambil selama 2 minggu adalah data terakhir, pada replikasi pertama didapatkan
berat endapan sebesar 0,7 mg dan replikasi kedua sebesar 4,3 mg. Dalam
praktikum ini belum didapatkan hasil yang konstan, karena keterbatasan alat dan
waktu. Hal ini juga dpat disebabkan karena bebrapa faktor , seperti : kopresipitasi
dari ion-ion pengotor, postpresipitasi zat yang agak larut, kurang sempurna
pencucian, kurang sempurna pemanasan, reduksi dari karbon karena kertas saring,
penyerapan air atau karbondioksida oleh endapan. Kadar yang didapatkan dari
endapan tersebut adalah 0,142 % dan 0,873 %.
Komentar
Posting Komentar